Bagi pengguna ponsel dimana pun berada, pasti mengharapkan
baterai yang bisa bertahan lebih lama dan waktu untuk mengisi ulang daya lebih
cepat. Memang beberapa ponsel dan smartphone keluaran terbaru menggunakan baterai
dengan kemampuan yang semakin besar, tetapi permasalahannya adalah waktu mengisi
ulang baterai tersebut yang lama, sekitar 1 sampai 3 jam tetap menjadi kendala.
Beberapa peneliti di dunia semakin intens mencari teknologi
baterai yang bisa bertahan lebih lama dan isi ulang daya semakin cepat.
Berikut 5 teknologi baterai yang bisabertahan lebih lama dan mengisi ulang daya lebih cepat :
- Baterai Porous Silicon Li-ion. Teknologi baterai
yang menggunakan bola mikroskopis silikon berpori untuk anoda ini mampu melepaskan
ion lebih cepat. Penyimpanan baterai ini lebih banyak tiga kali dibandingkan
dengan baterai ponsel biasa dan waktu isi ulangnya hanya 10 menit untuk sekali
isi ulang. Baterai ini sepertinya siap diterapkan dalam dua atau tiga tahun ke
depan.
- Baterai Sulfur Yang Dilapisi Karbon Nanofiber.
Teknologi baterai sulfur dilapisi karbon nanofiber dan elektrolit aditif ini membuatnya
lebih unggul daripada baterai lithium. Hasilnya empat sampai lima kali lebih
besar dibandingkan dengan penyimpanan energi menggunakan baterai lithium ion.
- Baterai Lithium Air Carbon. IBM bekerja sama
dengan para peneliti, laboratorium pemerintah dan para pemimpin industri,
bekerja untuk membuat proyek yang diberi nama Proyek 500. Proyek ini sebenarnya
digunakan untuk mobil listrik. Tapi cara kerjanya baterai Lithium Air carbon
ini ditiru untuk baterai ponsel, prinsip kerjanya adalah oksigen dari udara
bereaksi dengan lithium ion membentuk lithium peroksida pada matriks karbon setelah
diisi ulang, oksigen diberikan kembali ke atmosfer dan lithium berjalan kembali
ke anoda. IBM akan mendemonstrasikan teknologi Lithium Air Carbon pada tahun
ini.
- Baterai Tin Anode Li-ion. Para peneliti dari
Washington State University mengembangkan baterai yang mampu meningkatkan anoda
dengan mudah melalui bahan-bahan seperti timah. Teknologi ini memungkinkan
dapat menyimpan kapasitas baterai tiga kali lebih banyak dan memungkinkan
baterai diisi ulang jauh lebih cepat ke ponsel kita. Baterai ini akan terwujud
secara komersial dalam satu atau dua tahun ke depan.
- Baterai Nanocrystal. Peneliti dari California of
University menggunakan 80 baris paralel nanocrystal
yang biasa digunakan dalam baterai Li-ion. Dengan bahan nanocrystal ini pengisian baterai
lebih cepat dan dapat diproduksi dengan biaya murah.